1. Pengertian
Teknologi Informasi
Teknologi
Informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (perangkat keras atau
lunak) yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, melainkan juga
mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi; Teknologi Informasi
adalah teknologi yang menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalur
komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data, suara dan video. Dari definisi tersebut terlihat bahwa
teknologi informasi baik secara implisit maupun eksplisit tidak sekedar berupa
tekologi komputer, tetapi juga teknologi telekomunikasi. Dengan kata lain, yang disebut
teknologi informasi adalah gabungan antara teknologi komputer dan
telekomunikasi.
2. Perkembangan
Teknologi Informasi
Teknologi
telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan umat manusia dalam
dunia yang semakin “sempit” ini. Semua ini dapat dipahami, karena teknologi
memegang peran amat penting di dalam kemajuan suatu bangsa dan negara di dalam
percaturan masyarakat internasional yang saat ini semakin global, kompetitif
dan komparatif. Bangsa dan negara yang menguasai teknologi tinggi berarti akan
menguasai “dunia”, baik secara ekonomi, politik, budaya, hukum internasional
maupun teknologi persenjataan militer untuk pertahanan dan keamanan negara
bahkan kebutuhan intelijen.
Perkembangan
teknologi informasi kini berkembang sangat cepat, seiring dengan perubahan yang
terjadi pada dunia dewasa ini. Dahulu untuk mengetik saja harus menggunakan
mesin ketik manual. Televisi yang dinikmati juga bukan televisi berwarna
melainkan hitam putih. Dan ahli-ahli intelektual pada zaman Renaissance membuat
berbagai perubahan dengan menciptakan alat-alat yang dapat membantu manusia.
Lampu ditemukan oleh Thomas Alfa Edison, telepon oleh Alexander Graham Bell,
Mesin uap oleh James Watt, Nuklir oleh Marie Curie, Pesawat terbang oleh Wright
bersaudara maka muncullah revolusi industri di Inggris pada tahun 1840-an,
dimana tenaga manusia dapat digantikan oleh mesin. Dari sinilah awal mula
perkembangan teknologi dimulai.
Perkembangan iptek dunia yang sangat cepat telah dan akan
mempengaruhi lingkungan strategis nasional. Hingga tahun 2025, diperkirakan
negara-negara maju masih terus akan mendominasi inovasi iptek. Hal ini terutama
didukung oleh sistem pendidikan, infrastruktur komersial, sarana dan prasarana
penelitian serta dana yang besar. Saat ini, dana litbang Amerika Serikat yang
sekitar 40% dari dana litbang komersial dan publik yang dikeluarkan oleh
seluruh negara-negara maju. Pengeluaran litbang diperkirakan akan terus
meningkat dari tahun ke tahun. Dengan dana yang besar dan infrastruktur yang
kuat, tidak dipungkiri lagi bahwa negara-negara maju akan terus mendominasi
inovasi iptek. Meskipun demikian, negara-negara baru seperti Cina dan India
akan segera menyusul, terutama di bidang-bidang yang lebih spesifik, seperti
bioteknologi dan teknologi informasi dan komunikasi. Di
Indonesia sendiri perkembangan IT cukup membanggakan dengan semakin banyaknya
pengakses internet. Indonesia
masuk lingkaran 15 besar dunia dalam kategori pengakses internet terbanyak. Di
tingkat Asia, Indonesia masuk 5 besar. Urutan pertama adalah China (298 juta),
disusul Amerika Serikat (228 juta), dan Jepang (94 juta). Dengan fakta seperti itu sebenarnya
Indonesia mampu menjadi
negara yang maju terutama dalam bidang IT. Namun kenyataannya, Indonesia masih belum
mampu menjadi bangsa yang seperti kita harapakan. Karenanya masih banyak yang
perlu diperbaiki didalamnya terutama
penemuan ataupun pengembangan IT, bukan sekedar menggunakan IT yang telah ada.
Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini sangatlah pesat, mulai dari perkembangan teknologi tepat guna yang
dapat dimanfaatkan oleh suatu bangsa
sampai perkembangan teknologi informasi dari
televisi, komputer, internet, telepon seluler, bahkan sampai teknologi yang
penyebarannya menggunakan hyper space yang berkembang dalam ruang semu seperti
video game, microprocessor, VCD, MP3, Ringback tone, dan lain sebagainya.
3. Dampak dari
Perkembangan Teknologi
Dengan perkembangan teknologi yang demikian cepat dan
luasnya, tentu saja akan timbul berbagai dampak pada pola tingkah laku manusia dalam kehidupannya sehari-hari.
Contohnya, interaksi sosial dalam suatu masyarakat dari
yang semula sulit mendapatkan akses pengetahuan karena keterbatasan atau letak geografis yang tidak strategis bisa
berubah menjadi sangat mudah untuk mengakses berbagai
informasi sesuai dengan keinginan dan
yang dibutuhkan oleh masyarakat. Namun tak
jarang teknologi
membuat interaksi antar manusia menjadi semakin sedikit. Karena antar masyarakat lebih cenderung sibuk dengan
teknologi yang digunakan tanpa berinteraksi langsung dengan lingkungan sekitar
atau dengan lawan bicaranya. Jika
hal tersebut terjadi berkelanjutan, maka
akan muncul dampak-dampak interaksi sosial yang tidak menyenangkan. Selain itu, dampak dari
perubahan suatu bangsa terhadap bentuk teknologi yang dihasilkan dapat pula
berpengaruh pada sistem sosial yang ada. Perubahan ini berasal dari luar yang
disebut sebagai perubahan kontak,
yaitu perubahan selektif, terjadi apabila warga
dalam suatu sistem sosial bersikap terbuka terhadap pengaruh yang datang dari
luar. Ini berarti, ide baru yang diterimanya itu didasarkan atas kebutuhan yang
dirasakannya sendiri. Sebaliknya perubahan kontak yang terarah atau terencana
memang disengaja oleh pihak luar seperti dari agen pembaru tadi, yang secara
intensif guna suatu tujuan tertentu berusaha memperkenalkan ide baru.
Adopsi terhadap ide-ide
baru didasarkan atas kesadaran sendiri
sehingga proses penyebaran dan penggunaannya
dalam suatu masyarakat
juga akan disesuaikan dengan sistem sosial budaya mereka, paling tidak akan dilakukan
secara spontan serta warga
masyarakat cenderung pasif. Kesadaran perlunya perubahan dan kemungkinan manfaat yang akan diperoleh
melalui perubahan sangat ditentukan oleh pihak luar sehingga dapat
mengakibatkan perubahan persepsi; misalnya perubahan itu perlu dilakukan dan
terdapat manfaat yang
diperoleh melalui perubahan tersebut.
4. Penggunaan
Teknologi Informasi
Paradigma pembangunan Negara Kesatuan Republik Indonesia sedang
berada dalam proses pergeseran peradaban dari paradigma yang berbasis sumber
daya alam menuju pembangunan berbasis sumber daya masyarakat berpengetahuan (knowledge
based society). Ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek), yang
merupakan bagian utama dalam knowledge based society, adalah unsur
kemajuan peradaban manusia yang sangat penting. Melalui kemajuan Iptek, manusia
dapat mendayagunakan kekayaan alam untuk menunjang kesejahteraan dan
meningkatkan kualitas kehidupannya. Kemajuan Iptek dalam mengatasi dimensi jarak
dan waktu juga mendorong terjadinya globalisasi kehidupan. Pengembangan lebih
lanjut beberapa jenis teknologi tertentu diperkirakan akan berpotensi untuk
merevolusi dunia 30 tahun mendatang. Teknologi-teknologi tersebut di antaranya
adalah teknologi informasi dan komunikasi, teknologi kedirgantaraan,
bioteknologi, teknologi propulsi dan pembangkit energi, material cerdas dan
nanoteknologi. Pemerintah sendiri juga mendukung perkembangan dan
pengembangan teknologi, hal ini terbukti pada Pasal 31 ayat 5 Amandemen IV UUD 1945 yang menyatakan bahwa ”Pemerintah wajib memajukan Iptek dengan
menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan
peradaban serta kesejahteraan umat manusia”. Oleh karena itu, pemerintah wajib
merumuskan arah, prioritas, dan kerangka kebijakan dalam bidang pengembangan
teknologi, termasuk teknologi pertahanan dan keamanan.
Inovasi
informasi secara tepat guna dapat diidentifikasikan sebagai produk baru atau
modifikasi yang mempunyai sasaran pasar yang jelas, serta memberikan nilai
tambah bagi pemakainya. Karena itu, inovasi dalam akses informasi semestinya
tidak hanya diarahkan pada kelompok masyarakat berpendidikan tinggi saja tetapi
perlu di tumbuh kembangkan pada tingkat pendidikan rendah. Peranan teknologi itu
sendiripun perlu digalakkan, agar jangan sampai produk
teknologi akan menutupi ruang interaksi masyarakat. Sebaliknya, berkembangnya
teknologi informasi seharusnya dapat lebih mencerdaskan bangsa tidak hanya di
wilayah perkotaan namun juga bagi mereka yang tinggal di pelosok pedesaan agar tidak terjadi ketimpangan kemajuan diantara kota
dan desa
.Jadi, akses informasi
yang merata tersebut dalam skala besar akan mampu memperluas pengetahuan dan
wawasan seluruh komponen bangsa tanpa memandang status social maupun status
ekonomi.